Supaya lebih memikat, Twitter mencoba meninggalkan ciri khasnya dan mulai meniru fitur dari layanan media sosial yang lainya. Ciri khasnya adalah penggunaan 140 karakter. Meski membatasi pengguna untuk berkata-kata, 140 karakter adalah daya tarik Twitter. Banyak kreativitas yang sudah terbentuk dari batasan 140 karakter.
Meski diharapkan dapat lebih banyak mengambil hati pengguna, fitur 10 ribu karakter yang kabarnya mau dirilis pada bulan Maret nyatanya malah menuai kritik dari para pengguna Twitter sendiri. Sebagian bilang, Twitter akan kehilangan jati dirinya kalau memberikan 10 ribu karakter.
Tapi 10 ribu karakter bukanlah satu-satunya inovasi yang mau dimanfaatkan Twitter supaya menarik lebih banyak pengguna. Twitter disebut juga mau mengubah susunan timelinenya seperti Facebook. Maksudnya?
Selama ini timeline Twitter hanya muncul berdasarkan urutan waktu. Artinya, kicauan paling baru ditampilkan paling atas. Namun susunan ini akan berubah, Twitter disebut mau susunan timeline diubah berdasarkan kebiasaan pengguna.
Tidak dijelaskan parameter apa yang sudah digunakan Twitter untuk mengukur kebiasaan penggunanya, tapi pastinya Facebook sudah lama menggunakan metode ini.
Sebenarnya rencana untuk mengubah susunan Timeline Twitter masih simpang-siur. Bahkan sudah menggaungkan #RIPTwitter sebagai salah satu bentuk protes.
Pasalnya dengan mengubah susunan timeline sesuai kebiasaan pengguna, artinya dapat mengacaukan kicauan pengguna yang memiliki hobi kultwit. Menanggapi kritik itu, CEO Twitter Jack Dorsey langsung angkat bicara. Lewat kicauannya, Dorsey mengatakan susunan timeline belum hadir dalam waktu dekat.
“Hai Twitter! Mengenai #RIPTwitter: Saya mau kalian semua tahu kita akan selalu mendengarkan. Kami tidak pernah merencanakan mengubah susunan timeline dalam beberapa pekan ke depan,” cuit Dorsey.
