Perkembangan musik indie dunia semakin pesat, termasuk musik indie Indonesia. Selain sebagai bentuk perlawanan pada musik mainstream major label, musik indie juga menjadi pilihan baru bagi para penikmat musik di tanah air, yang mulai jenuh dengan musik aliran mainstream. Perkembangan ini memunculkan banyak band indie dengan berbagai aliran. Salah satunya adalah band indie beraliran death metal, yaitu DeadSquad. Seperti apa dan bagaimana band indie DeadSquad ini, berikut adalah profilnya.
Profil Band Indie Aliran Death Metal DeadSquad
Apa yang membuat band indie ini menarik dan jadi daya tarik terkuat sebenarnya pada keberadaan para pengusung di dalamnya. DeadSquad merupakan sebuah technical brutal death metal band yang isinya sekumpulan nama-nama yang sudah mempunyai tempat di perhelatan musik tanah air. Baik dalam ranah musik mainstream ataupun di zona music bawah tanah.
Merupakan Stevie Item yang juga masih sebagai anggota Andra & The Backbone dan juga Christopher Bolemeyer yang dikenal sebagai Coki Netral, keduanya menempati jabatan sebagai gitaris. Kemudian ada Bonsquad ex-Tengkorak pada bass. Adrian Gorust ex-Siksa Kubur memegang drum dan Daniel ex-Abolish Conception didapuk pada vokal.
Sebelumnya sederet nama juga sempat pernah memperkuat formasi DeadSquad. Seperti Ricky Siahaan yang saat ini tercatat masih sebagai personil Step Forward dan Seringai. Kemudian ada Prisa, ex-Zala yang kini juga membentuk band barunya Vendetta. Juga ada Babal ex-Alexander yang kini jabatannya ditempati oleh Daniel.
Kekuatan dari sederet nama-nama inilah yang pada akhirnya membuat DeadSquad sebagai supergrup yang ramai untuk diperbincangkan. Karena diharapkan akan menampilkan sesuatu yang cukup menampar dengan telak khususnya pada scene musik metal ekstrim.
Berikut adalah salah satu videoklipnya dari band indie DeadSquad:
Dalam profil band ini, kita juga akan membahas musik awal dari band indie DeadSquad ini adalah Horror Vision, yang merupakan ejawantah pertama yang cukup sukses diluncurkan DeadSquad. Dirilis oleh Rottrevore Records Indonesia. Launching-nya telah dilakukan di saat konser “Lamb of God: Wrath Tour 2009” pada 9 Maret 2009, dimana DeadSquad jadi satu-satunya band pembuka. Berisi delapan buah materi teknikal yang cukuplah masif. Salah satu track-nya ialah sebuah cover version dari materi band death metal legendaries misalnya Sepultura, Arise.
Ketika setelah menyimak keseluruhan materi DeadSquad tidaklah ditemukan sesuatu yang benar-benar baru. Semuanya masih dalam koridor technical brutal death metal standar yang sudah sering dilakukan oleh band-band sejenis terdahulu. Tetapi jika yang dicari adalah dari sisi yang lebih teknis, seperti misalnya komposisi yang rapi dan elemen khas musik-musik metal teknikal ekstrim, hal itu dapat terpuaskan dalam album ini. Cukup menghancurkan kepala bila ingin merasakan sensasi brutalistik dari sebuah perpaduan keindahan harmoni dan juga keagresifan ritme-ritme blasting  terstruktur dari keseluruhan materi.
Materi pertama DeadSquad, “PasukanMati” dibuka oleh intro orkestrasi megah. Mengingatkan kita pada gaya atmosferis yang kerap kali dilakukan oleh band orchestral melodic black metal, DimmuBorgir. Kemudian disusul oleh materi-materi lainnya yang dapat membuat telinga cukup terseret kedalam sebuah struktur yang sophisticated. Ditutup juga oleh outro bernuansa mencekam yang jadi sebuah penyelesai yang manis di akhir materi.
Cukup telak sebagai sebuah gempuran awal aliran band Indie ini. Semoga eksplorasi-eksplorasi yang menghajar tersebut yang ada di dalam materi setelahnya akan dapat menambah kekuatan karakter dari band DeadSquad.
Oke itulah profil dari band indie death metal DeadSquad yang bisa dihadirkan KitaTV.com. Sampai ketemu di profil band indie lainnya :)