5 Film Menggunakan Teknologi AI, Sadar Ndak?

0
32

Dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI) telah membawa perubahan besar dalam berbagai industri. AI termasuk tren teknologi masa depan yang wajib dikuasai, termasuk industri hiburan yang juga industri perfilman didalamnya. Teknologi AI tidak hanya digunakan untuk mempercepat proses produksi. Tetapi juga untuk menciptakan efek visual yang lebih realistis dan imersif.

Berikut adalah lima film menggunakan teknologi AI yang ketahuan. Dalam proses pembuatannya dan dikenal sempurna karena membuat filmnya menjadi lebih baik. Dan ada juga yang beberapa mendapatkan penghargaan. Namun, tidak sedikit yang memprotes ini. Sebagai tindakan yang malas dan tidak manusiawi lagi.

Film Menggunakan Teknologi AI, Apakah Nanti Akan Bisa Menggantikan Manusia?

1. “The Irishman” (2019)

Disutradarai oleh Martin Scorsese. “The Irishman” menggunakan teknologi de-aging berbasis AI. Untuk film menggunakan teknologi AI membuat para aktor veteran seperti Robert De Niro, Al Pacino, dan Joe Pesci terlihat jauh lebih muda. Usia dipermuda hingga puluhan tahun. Tanpa harus bergantung pada prostetik atau efek riasan tradisional.

BACA JUGA:  The Flaming Lips Akan Rilis EP “Peace Sword”

Perusahaan VFX Industrial Light & Magic. Memanfaatkan AI untuk memanipulasi fitur wajah aktor-aktor tersebut secara digital. Menghasilkan transformasi usia yang terlihat sangat mulus. Terlihat sangat natural di layar sepanjang film.

2. “Gemini Man” (2019)

Film menggunakan teknologi AI aksi sci-fi “Gemini Man” menampilkan Will Smith dalam dua versi. Dirinya saat ini dan versi lebih muda dari karakternya. Teknologi CGI yang digabungkan dengan AI. Digunakan untuk menciptakan karakter “Junior.” Versi muda dari Will Smith. Dengan detail wajah dan ekspresi yang luar biasa realistis.

AI digunakan untuk memprediksi gerakan wajah. Tubuh dengan akurasi tinggi. Sehingga menciptakan karakter digital yang seolah hidup. Bereaksi seperti manusia sungguhan.

3. “Rogue One: A Star Wars Story” (2016)

“Rogue One” terkenal karena film menggunakan teknologi AI untuk “menghidupkan kembali” aktor Peter Cushing. Yang meninggal pada tahun 1994. Untuk kembali memerankan karakter Grand Moff Tarkin.

Tim efek visual memanfaatkan AI untuk menciptakan versi digital dari wajah Cushing. Dan mengintegrasikannya ke dalam film. Dengan menggunakan aktor tubuh lain. Sebagai dasar, AI menyusun detail gerakan wajah. Ekspresi dan cahaya agar versi digital Cushing terlihat semirip mungkin dengan aslinya.

BACA JUGA:  8 Film Dengan Keuntungan Terbesar Di Minggu Pertama, Posisi Pertama Pecah Rekor!

4. “Blade Runner 2049” (2017)

Selain visual futuristik yang menakjubkan, “Blade Runner 2049” juga menggunakan teknologi AI untuk menciptakan salah satu adegan paling ikonik dalam film tersebut. Yaitu ketika karakter Rachael (diperankan oleh Sean Young) dari film pertama “Blade Runner” (1982). Muncul kembali dalam versi lebih muda.

Teknologi AI dipadukan dengan CGI untuk menciptakan wajah digital yang menyerupai Sean Young muda. Memungkinkan karakter tersebut tampil kembali dengan sangat realistis. Meskipun telah berpuluh tahun berlalu sejak film pertama dirilis.

5. “Avengers: Endgame” (2019)

Marvel Studios menggunakan teknologi AI dalam berbagai aspek efek visual di “Avengers: Endgame.” Termasuk dalam penciptaan karakter Hulk yang diperankan oleh Mark Ruffalo. AI digunakan untuk menganalisis ekspresi wajah Ruffalo. Secara mendalam, memindai setiap gerakan dan ekspresinya.

Dengan detail yang sangat presisi, sehingga Hulk tidak hanya sekadar tampilan CGI. Tetapi juga memancarkan emosi. Ekspresi yang sesuai dengan wajah aktor aslinya. ,enciptakan koneksi emosional yang lebih kuat dengan penonton.

Dengan penggunaan teknologi AI, para sineas kini dapat menciptakan efek visual. Dan karakter yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan. Seiring dengan kemajuan AI, dunia film menggunakan teknologi AI akan terus berkembang.

Menuju pengalaman sinematik yang lebih realistis dan imersif. Meski demikian, tidak sedikit yang memandang hal ini sebagai hal negatif karena mengurangi nilai seni dari manusia. Bagaimana pendapatmu?

Kabuto
Movie and music are my live, and I won't take it for granted

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here