Keterbatasan seperti kebutaan yang seringkali dialami seseorang sejak lahir terkadang bukanlah batasan baginya untuk berkarya. Seperti contohnya adalah 8 musisi tunanetra terkenal yang dikenal lewat karya karyanya hingga populer dan dikenal namanya. Beberapa dari mereka bahkan ada yang sudah buta sejak lahir sehingga tidak pernah memiliki kesempatan untuk melihat dunia namun dapat menciptakan alunan-alunan musik indah. Siapakah mereka yng menginspirasi tersebut? Berikut ulasannya.
8. Jimmy Pruett
Di posisi ke delapan ada Jimmy Pruett. Jimmy Pruett adalah salah satu sosok musisi tunanetra terkenal yang berasal dari Amerika Serikat. Jimmy Pruett adalah seorang pianis atau pemain piano yang populer di tahun 50 an. Jimmy kehilangan penglihatannya atau sudah buta sejak lahir namun dalam keterbatasannya tersebut Jimmy mampu menuangkannya pada bakat lainnya yakni bermain piano. Kini Jimmy dikenal sebagai salah satu musisi yang menginspirasi.
Di posisi ke tujuh musisi tunanetra terkenal ada Jeff Healey. Jeff ini merupakan musisi yang merupakan tergabung dalam band yang juga memiliki nama yang sama dengannya. Sebagai pentolan dari bandnya, Jeff memilih gitar sebagai pilihan alat musiknya yang mana dia pertama kali memainkannya sejak usia 3 tahun dan berhasil membangun karirnya di dunia musik profesional. Luar biasa bukan?
6. Marcus Roberts
Di posisi ke enam musisi tunanetra terkenal ada Marcus Roberts. Marcus merupakan seorang tunanetra yang juga merupakan seorang musisi jazz. Marcus kehilangan penglihatannya sejak umur 5 tahun. Dalam wawancaranya di sebuah majalah Billboard, Marcus mengatakan bahwa ibunya lah yang penting dalam karirnya sebagai musisi jazz karena ibunya lah yang banyak mengajarkan tentang musik.
Di posisi ke lima ada Joaquin Rodrigo yang merupakan salah satu musisi tunanetra terkenal di dunia musik. Rodrigo sendiri kehilangan penglihatannya saat dia masih kecil karena penyakit difteri yang dia derita. Namun kekurangannya tersebut tak membuatnya patah arang. Pada usia 8 tahun Rodrigo belajar di sekolah musik untuk mereka yang memiliki keterbatasan. Dari situlah bakat Rodrigo muncul dan berhasil menulis buku komposisi pianonya pada usia ke 23.
Si kembar sering punya bahasa sendiri—mereka bisa menangkap ekspresi wajah dan nada suara satu sama lain dengan sempurna. Jadi, kenapa nggak memanfaatkan itu untuk...