Ada begitu banyak legenda tentang hantu di Jepang, sampai-sampai ada klasifikasinya, dilihat dari bagaimana cara mereka mati (sebelum menjadi hantu) dan alasan kenapa mereka terus menghantui manusia setelah mereka mati.
Salah satu kategori hantu ini adalah Goryo, dimana bisa diterjemahkan sebagai “arwah yang penuh hormat”. Goryo adalah arwah yang mati karena tindakan martir yang dilakukannya atau mati karena tindakan ketidakadilan yang diterimanya.
Hantu yang paling terkenal dari Goryo ini adalah Sugawara no Michizane, dimana saat ini dikenal sebagai kami Tenjin, Dewa Pembelajaran dari Shinto (agama di Jepang).
Inilah ceritanya:
Pada akhir abad ke-10, Michizane adalah pejabat penting di pemerintahan Kyoto, tapi karena perbuatan musuhnya, di tahun 901 dia diturunkan dari jabatannya dan diasingkan ke Kyūshū. Dia kemudian mati sendirian di sana, Namun setelah kematiannya, beberapa bencana kemudian melanda Kyoto, mulai dari penyakit, hujan badai, hingga banjir.
Bencana ini kemudian dianggap sebagai kemarahan dari arwah Michizane, hingga akhirnya status Michizane dipulihkan seperti sediakala, bahkan Mahkamah Agung di Jepang membangun kuil Shinto yang bernama Kitano Tenman-gū, untuk mengenang Michizane.
Saat ini, banyak kuil yang didedikasikan untuk Tenjin, seperti foto di bawah ini, berlokasi di Fukuoka, di distrik yang diberi nama sesuai namanya, Tenjin.
