Dengan semua toko buku di Jepang dipenuhi dengan manga, novel dan buku-buku non-fiksi, dibutuhkan banyak usaha untuk terlihat dan mendapatkan perhatian. Namun, dengan munculnya tiga gaya penyusunan buku dan seni menumpuk buku yang akan ditunjukkan di bawah ini, nampaknya tidak mungkin bagi orang yang lewat untuk tidak berhenti dan melihat serta memerhatikan karya-karya sastra ini.
Gaya pertama penyusunan buku adalah gaya Tower (Menara) yaitu menyusun buku hingga menyerupai bentuk bangunan atau kastil istana. Walaupun gaya itu penting, ukuran dan kekuatan nampaknya menjadi tujuan untuk gaya ini.
Dengan terus mencari kreativitas dari gaya ini, maka muncullah gaya Spiral.Gaya penyusunan buku ini dianggap yang paling tidak stabil namun mungkin merupakan gaya yang paling menyolok mata.
Gaya Tornado adalah pengembangan dari gaya Spiral, dimana gaya tersebut sebenarnya merupakan dua spiral yang terjalin menjadi satu. Gaya ini memberikan keseimbangan yang baik antara daya tarik dan kekokohan.

Walau tetap memunculkan cita rasa seni, gaya menyusun buku yang utama adalah yang mengombinasikan antara gaya dan kekuatan namun juga tetap membuat pelanggan dapat mengambil satu kopi buku tersebut untuk mereka beli.
Sumber: en.rocketnews24.com