Perangi AIDS Dengan Smartphone Anda

0
140

Sebuah aplikasi baru untuk Android membuat Anda dapat menyumbangkan daya komputasi yang tidak terpakai dari smartphone dan tablet milik Anda untuk penelitian ilmiah, pada saat Anda tidur. Aplikasi ini hanya bekerja jika perangkat Anda terhubung ke Wi-Fi, dengan baterai penuh dan terhubung dengan listrik, sehingga tidak akan menghabiskan data plan atau menguras baterai.

Saat digabungkan dengan kekuatan surplus dari ribuan ponsel lainnya yang “disumbangkan”, jaringan perangkat ini menjadi sebuah kuasi-superkomputer yang tersedia untuk digunakan oleh para ilmuwan.

Salah satu proyek yang dikerjakan menggunakan jaringan smartphone ini disebut FightAIDS @ Home. Para ilmuwan yang bekerja pada FightAIDS @ Home tengah mencari obat baru untuk mengobati virus HIV. Proyek ini dikerjakan oleh Olson Laboratory dan The Scripps Research Institute dan didukung oleh World Community Grid milik IBM.

BACA JUGA:  8 Smartphone Berlayar Lengkung Selain Samsung, No. 4 Samsung Kalah Mewah!

World Community Grid telah mensponsori lebih dari selusin proyek penelitian ilmiah selama satu dekade terakhir ini. Namun, sejauh ini mereka hanya dapat mengambil manfaat dari komputer desktop dan laptop yang tengah tidak digunakan dan dalam keadaan idle.

Sejak aplikasi Android yang disebut Berkeley Open Infrastructure for Network Computing (BOINC) itu telah aktif, aplikasi ini telah di-download sebanyak 30.000 kali lewat toko aplikasi Google Play.

Bagi para ilmuwan, superkomputer yang bersumber dari masyarakat ini dapat memotong biaya dan waktu penelitian hingga mendapatkan hasil. Biaya penyewaan sebuah superkomputer dapat menjadi sangat mahal terutama untuk lembaga penelitian nirlaba, dapat mencapai hingga 1.000 dolar per jam – dan para ilmuwan juga biasanya tidak dapat memperoleh akses penuh ke dalamnya.

BACA JUGA:  8 Fitur Andalan Huawei P20 Pro, Dijamin Bakal Bikin Kamu Ngiler

“Saat kali pertama kami duduk bersama para peneliti tersebut, mereka mengajukan sebuah proposal yang terlalu sederhana karena hal itu sebenarnya telah tersedia untuk mereka,” ujar Ari Fishkind, seorang juru bicara IBM. “Kini mereka dapat mengakses daya secara jauh lebih banyak.”

Salah satu proyek mereka untuk menidentifikasi obat-obatan untuk mengobati penyakit tropis yang disebut schistosomiasis diharapkan dapat memotong waktu penelitian mereka dari 30 tahun hingga hanya satu tahun atau bahkan kurang dengan menggunakan keuntungan dari jaringan smartphone itu, di samping juga PC yang disumbangkan di World Community Grid. Fishkind berharap lebih banyak proyek dapat memanfaatkan aplikasi Android ini.

 

Sumber: money.cnn.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here