Sebuah layanan baru dari Twitter memungkinkan instansi pemerintah dan organisasi non-pemerintah untuk mengirim pesan darurat secara langsung ke ponsel pengguna saat terjadi bencana alam atau masa krisis, seperti yang diumumkan oleh perusahaan pada hari Rabu lalu.
Pengguna yang mendaftar untuk layanan bernama Twitter Alerts ini akan menerima “informasi penting” melalui pesan teks atau push notification ketika sebuah organisasi menandai tweet sebagai “peringatan,” menurut situs Twitter Alerts.
“Twitter Alerts […] membawa kita selangkah lebih dekat untuk membantu pengguna mendapatkan informasi penting dan akurat dari berbagai organisasi kredibel selama keadaan darurat, bencana alam atau saat ketika layanan komunikasi lainnya tidak dapat diakses,” Gaby Peña, seorang manajer produk di Twitter, mengatakan di blog perusahaan dimana layanan tersebut diumumkan.
Lebih dari 60 organisasi telah mendaftar untuk sistem baru ini, termasuk departemen manajemen darurat Louisiana, Florida, New York dan Colorado serta American Red Cross (Palang Merah Amerika) dan FEMA, kata Twitter. Organisasi internasional seperti The World Health Organization (Organisasi Kesehatan Dunia) dan Tokyo Metropolitan Police Department (Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo) juga telah mendaftar.
Pengguna dapat mengkostumisasi organisasi mana saja yang dapat mengirimkan pesan darurat kepada mereka melalui menu setup layanan tersebut.
Sistem peringatan itu datang dari ide bahwa Twitter digunakan oleh berbagai instansi pemerintah dan organisasi berita untuk berkomunikasi dengan publik selama krisis baru-baru ini seperti Superstorm Sandy dan pemboman Boston Marathon.
Sumber: edition.cnn.com